Kakorlantas Polri Pimpin Gelar Apel Ketupat Jaya 2021 di Polda Metro

banner 468x60

JAKARTA – Pedulibangsa.co.id – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen. Pol. Drs. Istiono, M.H memimpin apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Ketupat Jaya 2021, di lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Mapolda Metro, Jakarta, Rabu (05/05) pagi.

Jendral Istiono mengatakan, operasi ini diperkuat oleh 155 ribu personel gabungan, yang terdiri 90.502 anggota polisi, 11.533 anggota TNI, serta 52.000 personel Pamong Praja, Pramuka dan Jasa Raharja.

Ada 155 ribu personel kita kerahkan, juga ada 52.000 personel sisanya dari instansi pemerintah baik itu Pamong Praja, Pramuka, dan Jasa Raharja,” ujar Istiono kepada wartawan, didampingi Wakapolda Metro Brigjen Pol Hendro Pandowo dan Dirlantas Polda Metro Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, di Mapolda Metro, Jakarta Selatan.

Jendral Istiono menyampaikan amanat Kapolri Jendral Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, yang mengatakan bahwa Apel ini di selenggarakan serentak di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat Mabes Polri hingga kesatuan wilayah.

Apel Ketupat Jaya 2021 ini dalam rangka pengamanan hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah himbauan untuk tidak pulang kampung “Yuk Kita Di Jakarta Aje” agar tidak menambah klaster baru.

Ditegaskan Istiono, Operasi Ketupat Jaya yang digelar di masa pandemi Covid-19 ini merupakan operasi kemanusiaan yang mengedepankan tindakan persuasif dan humanis.

Pada operasi kali ini petugas kepolisian juga akan melakukan pengecekan swab antigen dan membagikan masker kepada pengendara yang ditandai dengan stiker dari Kemenhub.

Istiono mengungkapkan, Operasi Ketupat Jaya dimulai sejak 6 -17 Mei 2021. Operasi tersebut guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, serta larangan kepada warga masyarakat untuk melakukan mudik lebaran.

“Mulai tanggal 6 -17 Mei 2021 ini dilarang mudik. Tentang pengecualiaan pada tanggal itu tetap boleh melakukan perjalanan. Ada penandaan di angkutan umum, tetap kita lakukan pengecekan, swab antigen, nanti itu dilakukan di pos-pos,” katanya.

Kendati ada pengecualian larangan mudik, Istiono mengimbau bila tak ada kepentingan penting, sebaiknya masyarakat tak mudik. “Misalnya ada kepentingan khusus orang tuanya sakit, itu keterangan dari desa benar atau tidak. Kemudian, dia bawa surat swab gak? kalau belum, ya nanti kita swab di pos-pos. Karena ini operasi kemanusiaan tentu kita pertimbangkan,” pungkasnya.(vee)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *