Peduli Bangsa. Co. Id Banyuwangi Jawa Timur. Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan anak terlalu pendek untuk usianya. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi pada anak usia dini.
Kasus stunting di dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan orang tua tentang nutrisi dan pengasuhan anak disebut sebagai salah satu penyebab utama stunting, Ini bisa terkait dengan pernikahan dini, dimana orang tua yang masih muda mungkin belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam merawat anak.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarg Berencana Henik Setyorini, AP., M.Si., Banyuwangi menjelaskan pada awak media,” Target 14 % pada tahun 2024 secara nasional dan kita akan terus mengupayakan agar bisa di bawah angka 14 % bisa terealisasi, karena itu akan mempengaruhi tumbuh kembang si anak,” jelas nya Banyuwangi 28/03 /2024
“Ini bukanlah hal yang mudah karena dibutuhkan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, seperti dari TPK itu unsurnya dari Bidan, TP.PKK, Kader KB atau posyandu,itu dari unsur masyarakat, ada juga kemitraan dengan DPRRI komisi 9, yang biasa mengedukasi langsung ke masyarakat, mengundang tokoh2 dan beberapa elemen masyarakat,” imbuh Kadinsos Banyuwangi tersebut
Stunting pada anak punya dampak negatif yang luas, bisa mempengaruhi kesehatan, tumbuh kembang, bahkan sampai ke masa depannya nanti. Dampak negatif ini bisa dibagi menjadi dua yaitu jangka pendek dan jangka panjang.Dampak jangka pendek adalah antara lain, Gangguan pertumbuhan fisik: Anak stunting memiliki tinggi badan di bawah rata rata dan terlihat lebih pendek dibanding teman seusianya.
Terganggu nya perkembangan otak, stunting dapat menghambat pertumbuhan syaraf anak sehingga kemampuan berpikir dan kognitifnya menjadi menurun.
Keterlambatan perkembangan motorik. Anak stunting umumnya mengalami keterlambatan dalam kemampuan bergerak, seperti duduk, merangkak, atau berjalan
Sistem imun lemah, anak stunting lebih mudah sakit karena sistem kekebalan tubuhnya tidak berkembang dengan baik.Dampak Jangka Panjang, penurunan kecerdasan. Stunting pada anak bisa menyebabkan kemampuan belajar dan prestasi akademik menjadi tidak maksimal.
Rentan penyakit tidak menular, anak stunting berisiko lebih tinggi terkena penyakit diabetes, jantung, stroke, dan bahkan kanker di masa depan.
Produktivitas rendah: Stunting dapat menghambat produktivitas anak saat dewasa nanti karena kemampuan kognitif dan fisiknya terbatas.
Stunting adalah masalah serius yang harus dicegah sejak dini.Dengan memastikan kecukupan gizi pada ibu hamil dan anak, serta menerapkan pola asuh yang baik, diharapkan bisa memutus rantai stunting pada generasi berikutnya.
Lebih lanjut Kadinsos Henik AP., M.Si.,menambahkan, “Sesuai target nasional, kita harus mencapai di bawah angka 14 % kalo SSGI,kalau dari angka yang 3,6 %,kalau bisa ya Zero ( 0 ) karena kita sudah banyak program untuk penurunan stunting,” tambah nya
“Kalau upaya Dinsos untuk menekan angka ya kami lakukan pendampingan, mulai dari remaja, calon pengantin. Ibu hamil, ibu pasca lahir, pendampingan oleh kader TPK, Tim Pendamping Keluarga. Harapan kami bisa menekan secara signifikan stunting di Banyuwangi,” pungkas nya
( Supriyanto )