Beranda Daerah Jadi Peserta JKN, Salah Satu Investasi Kesehatan Bagi Annisa

Jadi Peserta JKN, Salah Satu Investasi Kesehatan Bagi Annisa

JAKARTA TIMUR – Pedulibangsa.co.id – Di suatu ruangan yang dingin, tampak sesosok perempuan yang tengah duduk dan sibuk dengan berbagai tugasnya. Panggil saja dirinya Annisa (17) atau yang lebih akrab dipanggil Nisa. Bagi Nisa memulai investasi sejak muda merupakan hal yang sangat penting. Tidak harus selalu tentang uang, salah satu investasi yang menurutnya prioritas adalah memiliki jaminan kesehatan. Selain sebagai bentuk proteksi diri, jaminan kesehatan juga dapat meringankan biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan ketika suatu saat sakit.
Nisa merupakan seorang siswi kelas 11 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 50 Jakarta Timur. Sebagai peserta JKN dari segmen Peserta Bukan Pekerja Umum (PBPU) atau yang biasa dikenal sebagai peserta mandiri, mengikuti kepesertaan dari keluarga intinya. Nisa pun turut membagikan kisahnya ketika menjalani perawatan di rumah sakit pada tahun 2021 dengan menggunakan Program JKN.
“Pada waktu itu pulang sekolah aku sempat merasakan kepala sangat pusing, sama badan tuh rasanya nggak enak banget seharian. Sudah dikasih obat sama Ibu dan disuruh istirahat aja, berharap nanti pas sudah bangun merasa mendingan. Setelah istirahat bukannya membaik malah justru memburuk. Bukan hanya pusing dan nggak enak badan, saat itu suhu tubuh aku mulai meningkat diikuti dengan nafsu makan yang perlahan hilang,” ungkap Nisa pada Rabu (01/02).
Nisa mengatakan bahwa pada saat itu melihat kondisinya membuat kedua orang tuanya merasa sangat cemas. Namun pada saat itu, ayah serta ibunya masih berpikiran positif bahwa dirinya hanya mengalami sakit yang biasa saja sehingga penanganan yang diberikan hanya berupa obat-obatan yang tersedia di rumah. Tiga hari berlalu, namun tampaknya belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kondisi Nisa mulai membaik. Pada akhirnya kedua orang tuanya pun memutuskan untuk membawa Nisa ke Puskesmas terdekat yaitu Puskesmas Kelurahan Cipinang Muara untuk melakukan pemeriksaan dengan menggunakan Program JKN.
“Sesampainya di Puskesmas, posisinya aku sudah lemas sekali disitu kak dan pas itu oleh perawat langsung diambil darah untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium katanya. Hasil tes ternyata menunjukkan bahwa aku mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD), dirasa kondisinya semakin memburuk aku langsung dirujuk menuju Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Jujur saja kak saat itu merupakan kali pertama aku dirawat di rumah sakit,” ujar Nisa.
Nisa pun turut menyatakan kekhawatiran yang dirasakannya  kala itu terkait pelayanan yang akan diterimanya karena sebelumnya ia sering mendengar opini negatif tentang BPJS Kesehatan atau Program JKN. Nisa sempat merasa takut akan mendapatkan perlakuan yang kurang baik selama menjalani masa perawatan. Singkat cerita, Nisa telah menjalani perawatan selama sembilan hari lantaran kondisi hemoglobinnya yang rendah dan selama itu pula kekhawatirannya pun langsung menghilang.
Nisa menambahkan bahwa selama menjalani perawatan, dirinya selalu diperlakukan dengan sangat baik oleh dokter dan juga perawat yang ada. Pelayanannya juga bagus, baik dan mudah. Ia sama sekali tidak pernah merasa didiskriminasikan selama dirawat di rumah sakit. Ternyata apa yang dirinya dengar terkait opini negatif tentang pelayanan Program JKN tidak sepenuhnya benar. Memang ada beberapa ketidaknyaman seperti menunggu antrean tunggu saat mengurus administrasi rawat inap tapi semua itu karena banyak peserta lain yang juga sedang memanfaatkan Program JKN. Sehingga menurut Nisa itu masih wajar karena dengan banyak yang memanfaatkan program ini maka tingkat kepercayaan masyarakat juga tinggi.(MN/cp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here