JAKARTA TIMUR – Pedulibangsa.co.id – Harta yang sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak, begitu kurang lebih kutipan dari aktivis asal Negara India, Mahatma Gandhi. Artinya harta yang sesungguhnya bermanfaat bagi kita bukannya emas ataupun perak, namun kesehatan jasmani dan rohani. Apabila jasmani dan rohani kita tidak sehat maka tidak ada artinya emas dan perak tersebut.
Hal tersebut diakui oleh pria yang lahir 35 tahun silam, Abdul Syukur setelah jatuh sakit. Syukur yang bekerja sebagai penjaga keamanan ini sangatlah pekerja keras namun sering kali lupa untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Terkadang dirinya lupa untuk makan sehingga ia terkena penyakit maag.
Syukur terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dengan segmen peserta penerima upah (PPU) melalui tempat dirinya bekerja. Ia bersama istri dan 2 orang anaknya terdaftar sejak pertama kali bekerja yaitu pada tahun 2016.
“Penyakit maag yang saya derita sudah saya alami sejak kurang lebih 2 tahun terakhir ini, syukurnya saya tidak perlu melalui proses operasi, cukup minum obat dari dokter dan makan teratur, Program JKN-KIS membantu saya saat kontrol di rumah sakit, saya tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk berobat karena sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan,” ujar Eka saat dijumpai oleh tim jamkesnews pada Selasa (11/05).
Syukur mengakui bahwa prosedur pelayanan yang ia dapatkan baik di klinik maupun di rumah sakit cukup mudah dan tidak berbelit, asalkan ikuti prosedur yang berlaku maka pasti akan dilayani dengan baik dan yang pastinya sangat bermanfaat. Menurutnya, ia telah mengunakan manfaat dari Program JKN-KIS kurang lebih 5 kali.
Diakhir perbincangan, Syukur berharap agar masyarakat dapat bergotong royong agar bisa membantu sesame dan tidak ada yang menunggak karena menurutnya iuran yang dipotong baik itu dari gajinya selama ini maupun yang dibayarkan secara mandiri oleh peserta PBPU itu tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri namun berguna juga bagi orang lain yang sedang membutuhkan pelayanan Program JKN-KIS.(MN/cp)
