JAKARTA – pedulibangsa.co.id – PT Intercon Taman Kebon Jeruk membantah sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kejadian kebakaran yang terjadi di Jalan Kyai Hasyim Gang Sawo III RT003/003 Joglo Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (12/10).
Kebakaran melahap lapak-lapak pengepul barang-barang bekas milik Kasian, warga yang lama menempati lahan seluas kurang lebih 500 meter persegi itu.
“Yang bertanggung jawab adalah lapak-lapak yang ada di sana. Saya bilang lahan-lahan tersebut milik PT Intercon tapi Kenapa dilegalkan (bedeng-bedeng pengepul),” kata Kepala Personalia PT Intercon Taman Kebon Jeruk Sujarwo kepada wartawan.
Menurutnya, keberadaan bedeng-bedeng pengepul tersebut tidak ada kaitannya dengan pihak developer. Lapak tersebut justru dimanfaatkan oleh warga setempat untuk membuang sampah sehingga menggunung.
Maka, oleh Kasian dijadikan ladang bisnis pengepulan barang-barang bekas.
“Kita tidak tahu menahu ya” (pengepulan). Sehingga dari pihak kita mengambil tindakan apabila dijadikan tempat usaha di situ, jangan sampai diakui,” ujarnya.
Ia berpendapat banyak orang-orang pendatang yang ingin mengakui lahan-lahan PT Intercon Taman Kebon Jeruk dengan alasan sebagai pemilik ahli waris. “Seperti di Jalan Manunggal, dan sudah dilaporkan sama kurator kemudian ditindaklanjuti ke Polres ya sampai sekarang masih belum ada tindakan,” Sujarwo menuturkan.
Merasa banyak pihak yang mengklaim, pihak pengembang memutuskan menarik tarif bulanan bagi siapapun yang memanfaatkan lahan di sana. Dengan catatan, lanjut Sujarwo, pihak pengembang membuat surat pernyataan sewaktu-waktu lahan tersebut akan dipergunakan, maka tidak ada tuntutan ganti rugi.
“Iurannya mulai Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu. Banyak banget kasus seperti itu jadi nanti kalau ada apa-apa ya tanggung sendiri aja itu. Kita ada tempat tinggal dibikin usaha ya udah silakan aja, tapi dengan catatan tiap bulan ya kita tarik iuran untuk masuk ke manajemen,” jelasnya.
Banyak warga baik di pemukiman komplek Taman Kebon Jeruk maupun perkampungan setempat tidak menyetujui keberadaan lapak-lapak pengepul maupun limbah sampah di wilayah tersebut. Pasalnya menjadi langganan kebakaran. Rumornya, ada sejumlah oknum sekuriti pihak pengembang berpakaian preman dan bergaji besar yang menggagalkan upaya warga untuk membongkar bedeng di sana.
“Oh itu tidak ada, memang saya pernah mendengar hal itu tapi itu enggak benar. Karena infonya dari katanya-katanya,” Sujarwo menandaskan.
Diketahui kebakaran terjadi sekitar pukul 04.30 dini hari yang berasal dari korsleting listrik atas kemudian jatuh menimpa barang bekas sampah-sampah plastik.
Api cepat merambat saat kebakaran terjadi. Beruntung para penghuni lapak bisa menyelamatkan diri.
Pihak PT Intercon berjanji dalam Waktu dekat akan mengevaluasi dan menertibkan lapak dan hunian yg mudah terbakar. (AH)