Beranda Nasional Srikandi TP Sriwijaya Rayakan Hari Ibu Ke-93 Mengukuhkan Deklarasi, Perjuangkan Hidup...

Srikandi TP Sriwijaya Rayakan Hari Ibu Ke-93 Mengukuhkan Deklarasi, Perjuangkan Hidup Perempuan dan Anak

JAKARTA, Pedulibangsa.co.id – Dalam rangka memperingati dan merayakan Hari Ibu ke-93 organisasi sosial Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya menggelar acara deklarasi berkaitan dengan isu perempuan dan anak sebagai bukti dukungan dan organisasi terhadap program pemerintah.

Dijumpai setelah acara deklarasi, Ibu Nyimas Aliah SE. M.Ikom mengatakan, Alhamdulillah kegiatan hari ini berlangsung sukses dan luar biasa. Pada hari ini kita memperingati dan merayakan peringatan Hari Ibu yang bukan hanya seremonial tapi juga ada deklarasi Srikandi Pegiat Perdamaian untuk Indonesia Maju kemudian ada talk show. Gedung Rumah Jabatan Anggota DPR RI di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (21/12/2021).

“Semua itu adalah rangkaian yang kita kemas malanjutkan perjuangan tonggak sejarah perjuangan kongres perjuangan tahun 1928. Jadi kita berkomitmen bahwa Srikandi TP Sriwijaya adalah pejuang untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan melindungi anak-anak,” ujar Ibu nyimas.

Lebih lanjut Ibu Nyimas Aliah SE. M.Ikom mengungkapkan, Persoalan perempuan pada saat ini juga anak tantangannya semakin berat. Kekerasan terhadap perempuan, kekerasan terhadap anak merupakan kekarasan luar biasa ini sangat memprihatinkan.

Kami sangat bersyukur para nara sumber hari ini memang kondisikan bahwa laki-laki yang bicara tentang perlindungan perempuan dan anak. Semua sangat mensupport, sangat memberikan kekuatan bagi Srikandi TP Sriwijaya untuk terdepan menjadi Srikandi Pegiat Perdamaian untuk Indonesia Maju.

Kita mengambil tema Srikandi Pegiat Perdamaian karena salah satu upaya solusi mencegah kekerasan terhadap perempuan melalui program-program perempuan perdamaian bagaimana perempuan menjadi negosiator, mediator, perunding sehingga kita harapkan perempuan tidak menjadi korban kekerasan.

Deklarasi yang dilakukan merupakan sebuah komitmen kami yang dipandu Ibu Erlinda S.Pd selaku Sekjen Srikandi TP Sriwijaya.

Adapun Deklarasi Srikandi TP Sriwijaya Pegiat Perdamaian untuk Indonesia Maju yang dibacakan pada peringatan Hari Ibu 21 Desember 2021.

Kami Srikandi TP Sriwijaya Pegiat Perdamaian untuk Indonesia Maju, dengan ini menyatakan:

1. Senantiasa meningkatkan keimanan. ketaqwaan dan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Bertekad menjadi Pelopor, Pegiat Perdamaian yang Peduli, Toleransi, Partisipasi, Inovasi untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak dari tindak kekerasan.

3. Menolak segala bentuk diskriminasi, intimidasi dan memperjuangkan persamaan hak Perempuan dan laki-laki di semua bidang.

4. Mewujudkan lingkungan yang nyaman, damai dalam keluarga, masyarakat dan negara.

5. Menyelenggarakan ruang publik yang ramah perempuan dan anak untuk berdiskusi memecahkan berbagaipersoalan.

Terkait kekerasan seksual yang sempat booming di media sosial yang dilakukan terhadap para santri wanita di pondok pesantren dalam hal ini Srikandi TP Sriwijaya sudah mendiskusikan hal tersebut. Kami sudah mengkampanyekannya di Bantar Gebang tanggal 28 November 2021 lalu sangat menolak keras.

Kami harapkan hukuman berat bagi pelaku, bila perlu hukuman mati karena memang sudah sangat keterlaluan. Pelaku melakukan pemaksaan perkosaan, kemudian melakukan eksploitasi. Anak-anak yang dilahirkan di eksploitasi, kami tidak terima munculnya sekarang didunia pendidikan yang harusnya mereka melindungi.

Mereka harusnya sebagai pelindung, maka wajar kalau hukuman itu ditambah lagi sepertiga hukuman. Mereka yang harus nya melindungi malah melakukan kekerasan.

Kami pun mendukung semua program pemerintah. Kami bersama pemerintah untuk mencegah serta menurunkan semua kekerasan terhadap perempuan dan anak di negeri tercinta ini.

Dalam kesempatan tersebut Ibu Karlina S.Pd selaku Sekjen Srikandi TP Sriwijaya menambahkan, kami mempunyai tanggungjawab melalui Srikandi ini, saya mengadvokasi bersama kementerian dan lembaga bisa menjatuhkan hukuman melalui penegak hukum berupa hukuman tambahan yaitu kebiri, pemasangan ring aktif.

Srikandi TP Sriwijaya juga melakukan advokasi terkait tahun 2022 di sidang Paripurna rancangan undang undang (RUU) tindak kekerasan seksual itu segera disahkan.

Lebih lanjut Ibu Karlina S.Pd menuturkan,
Itulah langkah-langkah yang dilakukan Srikandi TP Sriwijaya bermaksud juga bersama beberapa kembaga dan organisasi kami turut mendampingi. Walaupun kami mendampingi tidak secara utuh namun kami memberikan dukungan bekerjasama dengan stakeholder yang dibawah sehingga seperti yang disampaikan Ibu Ketum, kami sebagai penjembatan. Next kami menjadikan diri kami mendedikasikan sebagai bagian dari proses yang sedang berlanjut.

Terkait deklarasi ini komitmen dari Srikandi TP Sriwijaya untuk menjadikan diri mereka semua mendedikasikan agar kita semua menjadi agen perubahan perdamaian dimanapun karena konflik sosial itu ada dibanyak tempat dan konflik sisial ada dilatar belakang manapun termasuk juga adanya bencana sosial.

Adanya pengukuhan maka kami akan turut dari turunan program-program tersebut dari butir-butir deklarasi tadi. Otomatis sebagai turunan kami pastinya bergandengan tangan dengan BNPT, Kemenlu, Kemendagri termasuk meminta dukungan dari duta besar itu sendiri.

Kami bersyukur TNI yang menjaga kedaulatan NKRI, kami pun bekerjasama dengan TNI. Oleh karena itu, tadi luar biasa bapak Komjen Rafli secara virtual hadir bersama kita dan dikukuhkan tadi oleh Mayen dr. Budi Pramono selaku staf ahli Panglima TNI. Beliau hadir sebagai akademisi untuk menguatkan Srikandi TP Sriwijaya.

Bencana alam erupsi Semeru ini inisiasi dari Srikandi TP Sriwijaya kita mengumpulkan donasi dan sumbangan lainnya termasuk meninjau dan merekrut siapa saja sekiranya yang akan terjun langsung menjadi volouter untuk hal tersebut karena Srikandi Pegiat Perdamaian tersebut bukan hanya sebagai mediator, fasilitator, pelopor tapi kita juga bagian dari menguatkan mereka yang terkena bencana. Bencana rentan terhadap konflik sosial.

Harapan Peringatan Hari Ibu bukanlah peringatan dimana Hari ibu harus menjadi penanggung jawab sebagi perempuan, bukan !, tapi peringatan Hari Ibu sebagai tonggak perjuangan perempuan untuk melakukan yang terbaik buat bangsa dan negara, memberikan pemenuhan hak terhadap perempuan yang memang mereka gender equality nya ada.

Kami disini mengkampanyekan bersama Ibu Ketum dan anggota seluruh Srikandi itu langkah-langkah bersama kementerian dan lembaga juga masyarakat. Oleh karena itu salah satunya pojok curhat kami akan menjadikan bagian bagaimana mereka-mereka yang menjadi korban korban radikalisme kita bisa bekerjasama melalui teman-teman psikologi yang ada di pojok curhat kami. Namun ini perlu dikembangkan.(Guffe).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here