Banyuwangi, pedulibangsa.co.id – Perwakilan Barisan Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Banyuwangi turut hadir dalam aksi massa terkait dugaan penyalah gunaan jabatan oknum Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banyuwangi, Jumat (5/11/2021) kemarin.
“Pada hari jumat, 5 November 2021, kami bersama masyarakat dan beberapa lembaga serta media bersatu untuk memberantas mafia tanah yang ada di kantor Badan Pertanahan Banyuwangi dengan mengajukan beberapa tuntutan” ucap Dedy Ary Widianto selaku wakil BMI Banyuwangi.
Dedy menjelaskan, tuntutan yang disampaikan untuk BPN tersebut lantaran terbitnya Sertifikat Hak Milik Nomor 07808 atas nama Tumini/Supriyadi yang sebelumnya telah diajukan surat permohonan pemblokiran dan obyek masih dalam sengketa di Pengadilan. Namun objek yang masih dalam sengketa tersebut malah muncul SHM nya dari BPN Banyuwangi.
“Hal tersebut memperjelas kebobrokan kinerja dari lembaga dan ini sangat merugikan masyarakat dalam prakteknya,” tambah Dedy.
Kemudian, masih Dedy, tuntutan ditunjukkan untuk Kepala Kantor BPN Banyuwangi. Hal tersebut bekenaan dengan kinerja anggotanya sehingga tercipta pelayanan yang ramah, profesional dan responsif terhadap permasalahan masyarakat berkaitan dengan pertanahan.
Dedy berharap, tidak terdapat kasus serupa yang menimpa masyarakat Banyuwangi dikemudian hari. Unjuk rasa tersebut menekankan untuk menuntut Kepala BPN Banyuwangi sigap dalam menindak praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di lingkungan BPN Banyuwangi. Kedua, tuntutan dilayangkan kepada Kepala BPN terkait penegasan terhadap oknum yang bermain sebagai mafia untuk dicopot dari jabatannya.
“Rekan-rekan aktivis dan media turun langsung sebagai masyarakat Banyuwangi dan bersatu dalam hal kepengurusan tanah dan berharap agar upaya pemberantasan oknum mafia tanah dapat didukung penuh oleh lembaga terkait sebagaimana fungsinya. Kedepan, agar dapat tercipta pelayanan kepada masyarakat yang bermartabat dan bebas pungli sesuai instruksi presiden Joko Widodo,” tutupnya. (Re)
