Beranda NEWS Kecemasan Seorang Ibu Anaknya Jadi Korban Kekerasan dan Penipuan Kerja Migran di...

Kecemasan Seorang Ibu Anaknya Jadi Korban Kekerasan dan Penipuan Kerja Migran di Kamboja

JAKARTA – Pedulibangsa.co.id –
Pekerja migran Indonesia secara illegal ke luar negeri masih terus terjadi, termasuk yang terjadi yang sekarang ini oknum-oknum dari warga Indonesia sendiri menawarkan jasanya ke seroang pria yang berasal dari Desa Maneron, Kab Bangkalan Jatim untuk kerja di Negara Kamboja.

FF (46) salah satu Orang tua dari pria berasal dari Desa Maneron, Kab Bangkalan Jatim menjadi korban penipuan oleh ulah para oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab meminta pelaku berinisial IR yang ada di antara puluhan pekerja Migran berada di Negara Kamboja segera ditindaklanjuti secara Hukum. “Iya Bun, saya berharap para pelaku yang sudah nipu saya dan anak jadi korban sebagai pekerja Migran di proses hukum dengan pihak berwajib Kepolisian Indonesia”, ungkap orang tua korban kepada wartawan, Minggu (12/09).

Ia menambahkan, “bahwa dari 10 WNI pekerja migran yang satu kantor Anak saya di Kamboja sudah dijemput 6 orang mengaku Polisi Kamboja, sisanya 4 orang dalam kondisi ketakutan di eksekusi karena tidak ada kabar penjemputan oleh pihak KBRI.”, ujarnya.

Namun ibu korban berharap Cemas, lantaran anak korban tidak bisa dihubungi. “Info terbaru, kalo anak saya sudah tidak bisa dihubungi lagi, takutnya saya dipindahkan ke kamar ruangan eksekusi tempat penyiksaan dan penyekapan”, ujarnya.

Disisi lainnya, informasi yang diterima wartawan, pihak KBRI Phonm Penh Kamboja mengatakan, “Kami sih pastinya akan minta mereka semua pulang setelah papsor berhasil kami ambil dr perusahaan melalui bantuan polisi, jika yg WNI yg bernama Irul itu nanti sdh tiba di Indonesia silakan dilaporkan kepada pihak polisi (bareskrim) yang memiliki kewenangan dan kapasitas untuk melalukan penyelidikan”, ujarnya.

Lanjut ia, “Untuk pengaduan Ibu sudah kami sampaikan ke KBRI Kamboja ya Bu dan sedang di data untuk proses penjemputan. Kami infokan ke polisi kamboja di wilayah tsb, karena itu lokasinya jauh sekali dari ibu Kota Kamboja”, ujarnya.

Perlu diketahui, sebelumnya diberitakan yang dilansir salah satu media voaindonesia.com, ungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, pada Kamis (01/09/22) mengatakan, “Kepolisian Indonesia dan Kamboja juga telah sepakat untuk segera menyelesaikan nota kesepahaman mengenai kerjasama pemberantasan kejahatan lintas batas. Pada 12 Agustus lalu Polri berhasil menggagalkan pemberangkatan 214 warga Indonesia dari Medan ke Sihannoukvilee, Kamboja”. ujarnya.

Retno menegaskan kasus penipuan terhadap ratusan pekerja migran Indonesia di Kamboja tersebut harus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk segera menangani dan mencegah isu itu secara komprehensif, dari hulu hingga hilir, agar korban tidak terus bertambah. Jika penanganan di hulu (dalam negeri) tidak berjalan baik, maka penanganan di hilir (luar negeri) tidak akan memberikan dampak besar, jumlah kasus dan korban akan terus meningkat.

Info terakhir, semalam (12/9) para migran dipindahkan lokasi dan dimintakan tebusan sejumlah 52 juta, kalau tidak mereka akan dijual lagi ke perusahaan lain.(vee)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here