JAKARTA – Pedulibangsa.co.id – Sehubungan dengan kasus yang belakangan ini ditemukan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengenai penipuan uang CPMI dan pemalsuan visa Taiwan oleh P3MI dengan alasan membantu mengatur penempatan ke Taiwan. Mengacu pada isi konferensi pers yang diadakan oleh BP2MI pada tanggal 27 Maret 2021 dan berdasarkan hal-hal yang dinyatakan oleh korban penipuan tersebut, Taipei Economic and Trade Office (TETO) bermaksud untuk mencegah terulang lagi kasus penipuan terhadap masyarakat Indonesia dengan memberikan klarifikasi sebagai berikut :
1. Berkaitan dengan pernyataan CPMI mengenai TETO pernah menugaskan karyawan TETO ke Bandung untuk melakukan wawancara visa kepada CPMI:
Berdasarkan prosedur yang berlaku saat ini, TETO Jakarta dan TETO Surabaya tidak pernah menugaskan karyawan TETO ke P3MI dan LPK untuk melakukan wawancara visa kepada CPMI dengan tujuan penempatan ke Taiwan pada saat menunggu pelatihan kerja. Setelah CPMI menyelesaikan pelatihan kerja, kemudian pada saat mengajukan permohonan visa PMI, CPMI harus datang ke TETO Jakarta maupun TETO Surabaya untuk pengambilan sidik jari secara langsung. Apabila diperlukan untuk melakukan wawancara, akan dilakukan di kantor TETO dan bukan dengan menugaskan karyawan TETO ke P3MI dan LPK.
2. Mengenai perihal perusahaan yang melakukan pemalsuan visa Taiwan:
Setelah pemeriksaan format, data, dan nomor visa yang dipegang oleh korban, menunjukkan visa tersebut adalah palsu.
3. Mengenai perihal perusahaan yang mengklaim kepada PMI bahwa mereka dijadwalkan naik pesawat ke Taiwan pada tanggal 29 Maret 2021:
Hingga saat ini, Pemerintah Taiwan masih menangguhkan penempatan PMI ke Taiwan karena pertimbangan kondisi pandemi. TETO menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak dengan mudah mempercayai rumor dan informasi yang tidak benar. Kedepannya, informasi mengenai pembukaan kembali penempatan PMI ke Taiwan harus berdasarkan pengumuman dari TETO.
TETO sangat berterima kasih atas tindakan cepat BP2MI dalam penyelidikan kasus ini dan memberikan informasi terkait. Kedepannya, TETO akan terus bekerjasama dengan BP2MI dan kepolisian dalam menyelidiki kasus ini. TETO juga mengingatkan kepada masyarakat Indonesia yang ingin bekerja ke Taiwan dapat terlebih dahulu memastikan informasi terkait kepada BP2MI dan TETO, demi melindungi hak individu.(vee)